Contoh untuk substitution cipher adalah
Caesar cipher. Pada zaman Romawi Kuno, disaat Julius Caesar ingin mengirimkan
sebuah pesan rahasia kepada seorang jenderal di medan perang. Pesan tersebut
akan dikirimkan melalui seorang kurir. Karena tingkat kerahasiaan pesan yang
tinggi, maka Julius Caesar tidak mau mengambil resiko jika pesan tersebut
sampai ke tangan musuh. Maka Caesar mensubstitusi pesan tersebut dengan cara
mengganti huruf-huruf alfabet a menjadi d, b menjadi e, c menjadi f dan
seterusnya. Sebelumnya kunci dari pesan tersebut telah diberitahu oleh Julius
Caesar kepada jenderal yang akan menerima pesan tersebut. Dengan demikian,
walaupun pesan tersebut jatuh ke pihak musuh, maka musuh tersebut tidak akan
dapat membaca pesan tersebut.
Kriptografi juga digunakan oleh para
pecinta untuk berkomunikasi tanpa diketahui oleh orang lain. Ini kebanyakan
digunakan oleh masayarakat India, hal ini terbukti dengan ditemukannya di dalam
buku Kama Sutra yang merekomendasikan wanita seharusnya mempelajari seni dengan
memahami cipher. Ratu Skotlandia, Queen Mary merupakan salah seorang korban
pada abad ke-17. Ratu tersebut dipancung setelah ditemukannya surat rahasianya
di balik penjara (surat yang terenkripsi berisi rencana pembunuhan terhadap
Ratu Elizabeth I) berhasil dipecahkan oleh seorang pemecah kode.
Pada abad ke-15, ditemukan kode roda
(wheel cipher) oleh Leo Battista Alberti.
Kode ini terus dikembangkan menjadi alat enkripsi dan deskripsi hingga saat ini.
Metode ini dikembangkan pada awalnya oleh Thomas Jefferson yang kemudian diberi
nama roda kode Jefferson. Kemudian kode ini kembangkan lagi oleh Bazeries yang
diberi nama silinder Bazeries. Alat ini lebih fleksibel, memungkinkan untuk dikembangkan
secara terus menerus untuk menghindari code breaking. Meskipun demikian metode
ini dapat dipecahkan oleh DeViaris pada tahun 1893. Meskipun demikian metode
ini tetap terus dikembangkan dan dianggap aman untuk kasus-kasus tertentu.
0 comments:
Post a Comment