Wednesday, August 20, 2014

Konsep Dasar PHP

Bagikan ke :


Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>). Ada beberapa cara untuk menuliskan skrip PHP yaitu:
  1. <?…..skrip PHP?>
  2. <?php…..skrip PHP ?>
  3. <script language=”PHP”>…..skrip PHP</script>
  4. <%…..skrip PHP%>

Pemisah antar instruksi adalah tanda titik koma (;) dan untuk membuat atau menambahkan komentar/standar penulisan adalah: /* komentar */, // komentar, #komentar. Untuk menuliskan skrip PHP ada dua cara yang sering digunakan yaitu Embedded Script dan Non-Embedded Script.
  1. Embedded Script adalah script PHP yang disisipkan diantara tag-tag dokumen
    HTML.Contoh penulisan dari Embedded Script:<html><head><title>Embedded Script</title> </head>
    <body><?phoecho “Hallo, selamat menggunakan PHP”;?></body></html>
  2. Non-Embedded Script adalah skrip PHP murni, tag HTML yang digunakan untuk membuat dokumen merupakan bagian dari skrip PHP. Contoh penulisan dari Non-Embedded Script:
    <?phpecho “<html>”:echo “<head>”:echo “<title>Mengenal PHP</title>”:echo “</head>”: echo “<body>”:
    echo “<p>PHP itu mudah</p>”:echo “</body>”:echo “<html>”:?>
Script yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi *.php, misalnya : coba.php. Bila skrip PHP diakses melalui komputer local maka file PHP disimpan di folder htdocs di web server. Sama halnya dengan penamaan dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang sama tetapi dituliskan dengan case yang berbeda akan dianggap sebagai dokumen yang berbeda. Skrip dapat disisipkan di bagian manapun dalam dokumen HTML, begitu pula sebaiknya skrip HTML dapat diletakkan di antara skrip PHP. (Nugroho,2009)

Eko Saputro

Saya ini cuma Mahasiswa Informatika Biasa yang amburadul dan masih sangat jauh dari kata sempurna. Selain itu juga Tidak Puas dengan Keadilan Kampus. Tapi tetep semangat dan saya yakin kesuksesan tidak dengan IPK (alasan lama).

0 comments:

Post a Comment