Tuesday, August 19, 2014

Algoritma RSA (Rivest, Shamir, Adleman)

Bagikan ke :

RSA adalah singkatan dari huruf depan 3 orang yang menemukan algoritmanya, pada tahun 1977 di MIT yauti Ron Rivest, Adi Shamir dan Len Adleman. Algoritma ini adalah kriptografi kunci simetri (kunci – public) yang kuat sampai saat ini. ( Stallings, 1995)

Secara umum aplikasi kunci publik terbagi menjadi 3 kategori :
  1. Kerahasiaan Data Hal ini sama dengan fungsi dari algoritma simetri, yaitu dapat digunakan untuk menjaga kerahasiaan suatu data melalui mekanisme enkripsi dan deksripsi. Contohnya adalah algoritma RSA.
  2. Tanda tangan digital Dengan menggunakan algoritma asimetri dapat membuktikan otentikasi pesan, maupun otentikasi pengirim (provide authentication) yaitu dengan tanda tangan digital. Contoh algoritma yang dapat digunakan adalah RSA.
  3. Pertukaran kunci Algoritma kriptografi kunci publik dapat digunakan untuk pengiriman kunci simetri (session keys). Contoh algoritma yang dapat digunakan untuk aplikasi ini adalah algoritma RSA.

Algoritma kriptografi kunci asimetri atau biasa disebut dengan algoritma kunci publik muncul karena adanya keterbatasan media perantara yang terjamin keamanannya untuk mendistribusikan kunci dalam kriptografi. Algoritma kriptografi simetri menggunakan kunci yang sama untuk proses enkripsi dan deskripsi, sehingga kedua belah pihak yang saling bertukar informasi maupun pihak penerima informasi harus berbagi kunci yang sama. Saluran-saluran komunikasi umum tidak mempunyai tingkat keamanan yang baik dalam pendistribusian kunci, sehingga kunci harus dikirim secara langsung melalui pihak ketiga yang dapat dipercaya. (Dony Ariyus, 2006)


Dengan permasalahan yang timbul di atas, digunakanlah algoritma kunci asimetri sebagai alternatif yang lebih aman. Dari berbagai algoritma kunci asimetri yang paling populer adalah algoritma kriptografi RSA. Keamanan dari algoritma RSA ini terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima. Selama pemfaktoran bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima belum ditemukan algoritma yang efektif, maka selama itu pula keamanan algoritma kriptografi RSA ini tetap terjamin keamanannya. Pada RSA, hanya orang yang mempunyai kunci rahasia yang sesuai yang dapat membuka pesan yang disandi dengan kunci public tertentu.( primananda, 2006 ).

Eko Saputro

Saya ini cuma Mahasiswa Informatika Biasa yang amburadul dan masih sangat jauh dari kata sempurna. Selain itu juga Tidak Puas dengan Keadilan Kampus. Tapi tetep semangat dan saya yakin kesuksesan tidak dengan IPK (alasan lama).

0 comments:

Post a Comment