Ide awal algoritma genetika berasal dari
teori Charles Darwin tentang evolusi yang berbasis pada konsep “survival of the fittest” yang menyatakan bahwa evolusi
jenis-jenis spesies makhluk hidup dan
ekosistemnya terjadi karena seleksi alam. Semakin tinggi
kemampuan individu untuk beradaptasi, maka semakin tinggi kemungkinan individu tersebut dapat bertahan dan memiliki
keturunan. Keturunan dari individu-individu tersebut akan mewarisi sifat-sifat
induknya, dimana sifat-sifat tersebut dapat mengalami
perubahan yang disebabkan oleh pencampuran sifat kedua induk maupun proses mutasi.
Algoritma Genetika ditemukan pertama kali
pada tahun 1960. Algoritma Genetika merupakan
salah satu algoritma pemodelan evolusi (evolutionary
modelling) yang dikembangkan oleh John Holland pada dekade 1960
dan 1970-an dengan tujuan memodelkan perkembangan
kemampuan adaptasi sebuah sistem. Algoritma genetika diimplementasikan
sebagai simulasi yang berawal dari sebuah populasi yang dihasilkan secara random dan terdiri dari kromosom-kromosom,
seperti halnya anggota tubuh makhluk hidup dan
merepresentasikan solusi dari masalah. Populasi tersebut
akan menghasilkan keturunan populasi yang baru dan diharapkan lebih baik dari populasi sebelumnya. Semakin baik kondisi suatu
populasi, semakin besar kemungkinan populasi
itu untuk dikembangkan menjadi populasi selanjutnya.Kondisi ini diulangi sampai mendapatkan kondisi yang
diharapkan, dengan kata lain solusi terbaik
sudah diperoleh.
Untaian solusi merupakan analogi sebuah
kromosom, dimana setiap kromosom memiliki
sebuah nilai fungsi obyektif yang bersesuaian dengan parameter masalah yang disebut nilai fitnes (fitness value). Apabila sebuah kromosom
dikatakan unggul berarti memiliki nilai fitness
yang tinggi (untuk masalah maksimasi) atau nilai fitness yang rendah (untuk masalah minimasi). Nilai fitness
menunjukkan kromosom mana yang memiliki
potensi terbaik untuk diturunkan pada generasi berikutnya. Satu tahapan iterasi pada algoritma genetika disebut
generasi, dan selama langkah inistruktur dalam
populasi saat itu akan dievaluasi untuk menentukan populasi pada generasi berikutnya (Berlianty & Arifin 2010).
0 comments:
Post a Comment